Minggu, 01 November 2020

# Curhat

Memutuskan Kembali dan Bangkit Itu Tidak Mudah


 Helo hai... Log time no see..

Setelah sekian lama blog ini terbengkalai, akhirnya ada kesempatan di mana segala sesuatunya mendukung saya untuk kembali dan bangkit. Well, it's not an easy journey to be here standing tall at this point.

Setelah mengalami banyak drama kehidupan, yang mudah-mudahan bisa aku share di blog ini dalam lain kesempatan, saya sempat merasakan situasi (yang menurut saya) selalu tidak cocok dengan semangat menulis timbul tenggelam ini. Namun ternyata, kalau dipahami baik-baik, bukan situasinya yang salah tetapi ketangguhan diri saya.

Have you ever heard depression? Well, I've been there. Profesionally diagnosed. Jadi bukan ngarang, nebak-nebak atau kira-kira sendiri ya. Belum lagi ditambah tugas lain yang dulu saya pikir hanya sebatas kewajiban dan tanggung jawab, tetapi sekarang saya melihatnya sebagai anugrah, kesempatan baik, dan kebahagiaan, yaitu menjadi ibu.

Setelah menajadi seorang ibu, terutama ibu rumah tangga, saya sadari betul bahwa memiliki waktu yang sempurna untuk diri sendiri dan bekerja adalah mustahil. Kesadaran ini membuat saya yang dulu sering kesal hingga merasa tidak berdaya dan tidak punya masa depan. Psikolog saya pun pernah bilang, kalau saya ini karakternya perfectionist. Karakter perfectionist itu selalu pilih hitam atau putih, gak bisa dan gak mau berada dan memilih di tengah-tengah atau area abu-abu. Sehingga meskipun bisa diakal-akali dan berjalan dengan banyak kekurangan, saya tidak akan mengambil opsi itu.

Tetapi itu dulu. Saya sekarang ada dalam titik penerimaan (berusaha menerima). Saya kerap melakukan percakapan kebatiniahan dengan diri saya sendiri untuk membuat segala sesuatunya dapat berjalan bersamaan meski tidak sesempurna harapan.

Pernah gak dengar soal five stages of grief? Saya mengalami ini. The five stages of grief are

1. Denial/Penyangkalan

2. Anger

3. Bargaining

4. Depression

5. Acceptance

Finally, I'm at the final stages. Horay!!! 

Dan dari pengalaman itu saya mengerti kalau memutuskan kembali dan bangkit memang bukan perkara mudah. Mungkin bisa jadi sangat sulit bagi sebagian orang. Please always being nice with others even when you have to say no. We never know what they're struggling at.

Semoga tekad saya ini senantiasa diberkahi Allah SWT, hingga berharap dapat membuahkan beberapa karya yang akan jadi warisan dan rekam jejak untuk anak cucu di kemudian hari. So, here I am, ready for many projects ahead. Insya Allah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Push Notification